CAVE TUBING KALISUCI
Agen Wisata Gunungkidul Mbeton Agung, Mengarungi sungai bawah tanah menggunakan ban pelampung menjanjikan
sensasi tersendiri. Petualangan sesungguhnya dimulai saat aliran sungai
memasuki relung gua yang gulita. Siapkan diri Anda untuk petualangan
eksotik yang tak kan pernah terlupa.
Kabupaten Gunungkidul selama ini dikenal sebagai kawasan yang tandus dan
gersang karena hampir semua topografi wilayahnya terdiri dari
perbukitan kapur atau yang lebih dikenal dengan istilah perbukitan
karst. Saat musim kemarau tiba, warna hijau tanaman segera berubah
menjadi kecoklatan akibat meranggas. Namun, di balik kegersangan
perbukitan karst Gunungkidul menyimpan jutaan potensi wisata yang jarang
ditemui di tempat lain. Salah satunya adalah gua-gua indah yang
tersembunyi di perut bumi dengan sungai yang mengalir deras di dalamnya.
Menyusuri sungai yang mengalir melewati gua-gua bawah tanah menjadi
salah satu petualangan wisata yang ditawarkan di Kalisuci, Semanu,
Gunungkidul. Dikenal dengan istilah cave tubing, petualangan ini memadukan aktivitas caving (susur gua) dan body rafting. Berbekal informasi bahwa aktivitas cave tubing
ini hanya ada di Mexico, New Zealand, dan Gunungkidul.
Aliran sungai yang berkelak-kelok terlihat dari ketinggian
tebing. Airnya yang biru kehijauan terlihat kontras dengan warna coklat
tanah, tebing karst, serta daun-daun yang meranggas sehingga menciptakan
harmoni lukisan alam yang mempesona. Setelah semua duduk di atas ban
pelampung, pengarungan sungai pun dimulai. Ban mulai bergerak seirama
aliran air. Saat tiba di arus tenang maka tangan harus difungsikan
sebagai kayuh supaya terus melaju, sedangkan saat memasuki jeram ban
akan melaju dengan cepat serta berputar-putar mengikuti arus. Di
beberapa titik yang penuh dengan bebatuan maupun jeram yang ekstrim dan
sulit dilewati.
Petualangan sesungguhnya dimulai saat aliran sungai
memasuki relung Gua Kalisuci dan Gua Gelatik. Sinar matahari menghilang
dan berganti dengan suasana remang bahkan gelap, satu-satunya
pencahayaan hanya berasal dari headlamp. Stalaktit yang terlihat
di atap gua terus meneteskan air, beberapa diantaranya merupakan batu
kristal. Tiga ekor kelelawar nampak bergelantungan di langit-langit gua,
ikan besar berenang di bawah kaki, dan seekor laba-laba besar menempel
di stalagmit. Keindahan gua dan kesejukan sungai yang menyatu dalam
keheningan membuat diri enggan beranjak pergi. Berpeluk mesra dengan
dinginnya aliran sungai di perut bumi dengan bonus pemandangan alam yang
cantik dan eksotik benar-benar menjadi petualangan yang tak kan pernah
terlupa.
Sumber : Yogyes.com
0 komentar:
Posting Komentar